Diskriminasi di kawasan Timur Afrika masih saja terjadi. Di Eritrea, dilaporkan bahwa sekelompok penginjil muda ditangkap oleh aparat keamanan setempat. Penginjil yang terdiri dari 17 pemuda ini diciduk di wilayah Keren, sebuah kota di barat laut Eritrea.
Penangkapan tersebut sendiri terjadi saat para penginjil muda tersebut, berkumpul di salah satu rumah, tempat dimana mereka diringkus. Penginjil muda tersebut terdiri dari tujuh perempuan dan sepuluh orang laki-laki. Mereka digelandang dengan berjalan kaki sejauh 45 menit untuk sampai di kantor polisi. Bahkan mereka mendapat dari cemoohan beberapa warga sepanjang jalan yang mereka lalui.
Dilaporkan Open Doors, kini mereka semua telah direlokasi ke daerah pelatihan militer terpencil di Aderset, Eritrea Barat. Kamp itu terkenal karena kondisi penjaranya yang sangat keras. Tak jarang narapidana disekap di bawah tanah dan harus mengikuti kerja paksa yang berat. Kamp yang berada di wilayah terpencil inipun akan mempersulit pihak keluarga untuk mengunjungi mereka.
Selain itu, menurut informasi, kondisi fisik salah satu perempuan yang ditahan hari Minggu kemarin tidak bertambah baik, walaupun sampai saat ini belum diketahui secara jelas penyakit apa yang tengah dideritanya. Hingga saat ini belum diketahui maksud dari penangkapan tersebut, meskipun indikasi mengarah pada ketatnya kebijakan pemerintah terhadap kebebasan beragama menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Gelombang diskriminasi terhadap umat Kristen di Afrika belum juga berakhir, beberapa berita yang diangkat ke permukaan belum dapat mewakili secara general, seluruh penindasan yang dialami umat Kristen disana. Saatnya kita bersatu hati untuk saling mendoakan dan mendukung setiap aktivitas dan kehidupan mereka di bumi Afrika.
Baca Juga :